... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ...

Senin, 17 Juni 2013

[FF] Jatuh Cinta (Lagi)

Hujan dan segala ingatan tentangmu. Aku tidak begitu ingat bagaimana awal pertemuan kita untuk pertama kalinya, tapi bagaimanapun itu kita tetap harus berterimakasih kepada Tuhan bukan ?

Bagaimana mungkin aku bisa melupakan percakapan-percakapan kecil yang kita lakukan bersama, bahkan akupun masih bisa mengingat dengan jelas perdebatan yang pernah kita lakukan. Sialnya  aku selalu kalah jika berdebat denganmu.
Aku merasa aneh, dan aku sangat menikmati keanehan ini. Rasanya aku akan baik-baik saja jika harus terjebak di keanehan ini. Jadi, bagaimana bisa aku memikirkan seseorang yang aku sendiri pun tidak menyangka bahwa Ia yang terus-menerus hadir difikiranku. Bagaimana bisa pula aku merindukan seseorang yang baru kutemui dua kali? Ya, baru dua kali kita bertemu secara langsung.

Kau masih ingat pertemuan kedua kita? Oke, biarkan aku bercerita sedikit ya.
Kita janji untuk bertemu di stasiun Manggarai sebelum melanjutkan perjalanan yang ingin kita tuju. Kecerobohanku terulang, aku salah turun stasiun. Aku ingat bagaimana paniknya aku saat menelponmu, aku berencana untuk membatalkan pertemuan kita dan kamu dengan sabarnya memberi petunjuk jalan yang benar.

Setelah itu, akhirnya kita berada di satu kereta yang sama namun beda gerbong kereta. Aku tidak tahu kamu dan aku dipisahkan oleh berapa gerbong kereta. Berada disatu kereta sudah mampu membuatku lebih tenang dari apapun.

Akhirnya kita sampai ditempat tujuan. saat kita bertemu kembali, mengapa hanya saling diam yang kita lakukan? Aku mungkin sedang menata hatiku, mengaturnya untuk tetap tenang karena terlalu bahagia bertemu denganmu lagi. Bagaimana denganmu? Apapun yang kau fikirkan hingga akhirnya memilih diam, aku tidak ingin mengetahuinya. Simpanlah untuk dirimu sendiri dan biarkan aku menikmati rasa penasaranku entah sampai kapanpun.

Lalu kita jalan beriringan, namun tidak lama kemudian langkahmu selalu saja melebihi langkahku. Langkahmu yang terlalu cepat atau aku yang sengaja memperlambat?

Satu hal lagi, ketika kamu berada sepuluh langkah didepanku, kamu berbalik lalu memotretku dengan kamera handphone milikmu. Sampai saat ini, aku tidak berani membahasnya. Dan akupun menikmati rasa penarasanku untuk kesekian kalinya.

Kamu  selalu membuatku tidak bisa berkomentar apapun, seperti saat kau mengeluarkan sebotol besar air putih dan agar-agar yang kau simpan didalam tas ranselmu. Kau menepati janjimu, saat kau tahu aku sakit. kamu dengan begitu baiknya membuatkan agar-agar  untukku. Aku sangat menghargai dan berterimakasih akan hal itu.

Dan rasanya aku tidak mampu bercerita lagi tentang pertemuan kita. Untuk selanjutnya, aku bukannya tidak mengharapkan. Aku hanya bisa mengaminkan  setiap hatiku bilang “semoga suatu saat bisa bertemu lagi…”
Aku  menikmati rasanya jantung ini berdetak lebih kencang dari biasanya, lalu akan ada seperti ratusan kupu-kupu diperutku. Perasaan itulah yang akan hadir  jika kita bertemu, menatap wajah masing-masing lalu menghabiskan waktu dengan bercerita tentang apapun.
Tadinya, aku tidak mengerti apa yang sedang kurasakan saat ini, sampai aku menyadari bahwa setiap pandanganku akan selalu tertuju padamu. Disetiap sujudku dan kepada Tuhan yang maha naik. Aku tahu namamu yang akan aku rapalkan yang kemudian menjadi doa-doa kecil yang kusampaikan padanya.
Dan aku menyadari aku sedang jatuh cinta. Dan jatuh cinta denganmu itu, tidak cukup sekali. Berkali-kali, setiap hari setiap saat.
Dan yang paling sederhana antara aku dan kamu mungkin adalan saling mendoakan.


*FF ini ditulis oleh Fitria

Tidak ada komentar:

Posting Komentar