Perempuan...
Elokmu melebihi indahnya senja
Rambutmu simbol mahkota
Embun saat pagi
Menyejukkan hati
Pelipur lara dikala sedih
Untuk kesekian kalinya
Asmara kembali tumbuh
Nari-menari selaras lagu
Biar, biar saja begitu
Usah ragu
Kala cinta telah terbelenggu
Airmata mana lagi yang mampu mengganggu?
Nyanyi-menyanyi semerdu empedu
Walau hatimu bukan untukku
Arah hatimu bukan tertuju padaku
Namun...
Imajiku akan selalu tentangmu
Tumbuh dan luruh
Akankah aku jadi pelabuhan terakhirmu, oh perempuanku?
Semarang, 25 April 2013
*Puisi ini ditulis oleh Resla Aknaita Chak []
Tidak ada komentar:
Posting Komentar