Paradoks (1)
“Anak-anakku, siswa-siswi SMA Anti Korupsi yang Bapak cintai. Kasus korupsi telah merajalela di mana-mana. Para koruptor berkeliaran menggerogoti uang rakyat. Negara ini akan hancur jika korupsi terus menjalar seperti jamur di musim hujan. Dan, ditangan kalianlah negara ini bisa diselamatkan karena kalian siswa-siswi anti korupsi. Ayo pekikkan, ‘KAMI GENERASI ANTI KORUPSI!!!’”
“KAMI GENERASI ANTI KORUPSI!!!” seluruh siswa bersemangat memekikkan kalimat tersebut.
Ritual Senin usai, sang kepsek memanggil ajudannya.
“Tolong jemput dan antarkan anak saya ke sekolahnya, ya! Hmm, pakai mobil sekolah saja. Mobilku masuk bengkel.”
Lalu Sang Kepsek asik berselancar di dunia maya demi melihat hasil pertandingan sepak bola semalam.
Paradoks (2)
“Anak-anakku, seluruh siswa-siswi SMA Anti Korupsi yang Bapak cintai. Kasus korupsi telah merajalela di mana-mana. Para koruptor berkeliaran menggerogoti uang rakyat. Negara ini akan hancur jika korupsi terus menjalar seperti jamur di musim hujan. Dan, ditangan kalianlah negara ini bisa diselamatkan karena kalian siswa-siswi anti korupsi. Ayo pekikkan, ‘KAMI GENERASI ANTI KORUPSI!!!’”
“KAMI GENERASI ANTI KORUPSI!!!” seluruh siswa bersemangat memekikkan kalimat tersebut.
Ritual Senin usai, murid-murid menghadapi ulangan semester.
“Sst, bro, jawaban nomor tiga apa?”
Satu anak memberikan kertas jawaban.
Anak yang lain sibuk ria mengirim SMS kepada teman-temannya.
Dan, para siswa kini sibuk mengikuti acara mencontek massal secara terang-terangan.
-hQzhou-
“Anak-anakku, siswa-siswi SMA Anti Korupsi yang Bapak cintai. Kasus korupsi telah merajalela di mana-mana. Para koruptor berkeliaran menggerogoti uang rakyat. Negara ini akan hancur jika korupsi terus menjalar seperti jamur di musim hujan. Dan, ditangan kalianlah negara ini bisa diselamatkan karena kalian siswa-siswi anti korupsi. Ayo pekikkan, ‘KAMI GENERASI ANTI KORUPSI!!!’”
“KAMI GENERASI ANTI KORUPSI!!!” seluruh siswa bersemangat memekikkan kalimat tersebut.
Ritual Senin usai, sang kepsek memanggil ajudannya.
“Tolong jemput dan antarkan anak saya ke sekolahnya, ya! Hmm, pakai mobil sekolah saja. Mobilku masuk bengkel.”
Lalu Sang Kepsek asik berselancar di dunia maya demi melihat hasil pertandingan sepak bola semalam.
Paradoks (2)
“Anak-anakku, seluruh siswa-siswi SMA Anti Korupsi yang Bapak cintai. Kasus korupsi telah merajalela di mana-mana. Para koruptor berkeliaran menggerogoti uang rakyat. Negara ini akan hancur jika korupsi terus menjalar seperti jamur di musim hujan. Dan, ditangan kalianlah negara ini bisa diselamatkan karena kalian siswa-siswi anti korupsi. Ayo pekikkan, ‘KAMI GENERASI ANTI KORUPSI!!!’”
“KAMI GENERASI ANTI KORUPSI!!!” seluruh siswa bersemangat memekikkan kalimat tersebut.
Ritual Senin usai, murid-murid menghadapi ulangan semester.
“Sst, bro, jawaban nomor tiga apa?”
Satu anak memberikan kertas jawaban.
Anak yang lain sibuk ria mengirim SMS kepada teman-temannya.
Dan, para siswa kini sibuk mengikuti acara mencontek massal secara terang-terangan.
-hQzhou-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar