... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ...

Kamis, 29 Agustus 2013

[FF] Pulang

Memaknai sebuah perjalanan, ada beberapa hal yang aku fikirkan. Mengenai kebebasan, waktu, pulang dan rindu.
Beberapa orang melakukan perjalanan agar mendapatkan kebebasan. Padahal, dari salah satu buku yang kubaca mengatakan bahwa kebebasan dan ketidakpedulian terkadang terlihat saru.
Perjalanan juga tentu saja tidak akan terlepas dari sang waktu. Waktu itu apa menurut kalian? Sesuatu yang tak terlihat namun selalu ada, menurutku. Dan waktu yang dilewatkan dalam suatu perjalanan bukan tentang lama atau singkatnya, yang terpenting adalah bagaimana memaknai suatu perjalanan. Sesingkat apapun. Aku juga menyadari suatu hal tentang waktu. Waktu itu begitu lucu, misterius dan seakan-akan ingin selalu mengajak kita untuk bermain.
Jika berbicara mengenai pejalanan hidup. Seperti saat ini, aku sedang menjalani bagian dari perjalanan hidupku. Di bawah senja yang tak selalu sempurna, yang tidak melulu menandakan waktunya untuk pulang. Aku duduk di salah satu pojok ruangan restoran cepat saji ditemani segelas soft drink, menunggu salah satu teman lama datang.
Tidak sampai dua puluh menit, ia datang. Teman seperjuangan sejak SMP, saat ini ia telah sukses menjadi seorang sutradara, impiannya sejak dulu. Kami bertemu terakhir enam bulan yang lalu dan baru sempat bertemu lagi hari ini. Ia tetap cantik, berkharisma tinggi dan terlhat selalu ceria. Tapi aku tahu, ada beberapa hal yang berubah. Matanya.

“Jadi, setelah sekian lama kita tidak bertemu. Cerita apa yang kau bawa?” Kataku langsung bertanya, sebelum bertemu ia mengatakan bahwa ada hal yang ingin ia ceritakan.
Ia menarik nafas pelan, siap bercerita.
“Aku telah selesai…”
“Aku telah selesai melakukan suatu perjalanan panjang. Kau tahu apa yang pertama aku lakukan?”tanyanya
Aku menggeleng, membiarkan ia bercerita lebih lanjut.
“Pada suatu pagi, aku memulai hari dengan menyesap kopi pertamaku. Lalu aku melangkahkan kakiku keluar dari rumah, tanpa tujuan yang jelas. Dan akhirnya selama satu minggu aku berpindah dari satu kota ke kota lain. Lalu, kau tahu apa yang aku dapat?” ia bertanya lagi
Untuk kedua kalinya, aku menggelang.
“Aku.. ternyata meridukan untuk pulang. Pulang kerumah lalu bertemu dengan Ibu. Iya, selama ini aku ternyata hanya ingin merasakan bagaimana rasa rindu untuk pulang kerumah..”Lalu ia tertawa sambil menangis. Getir, seperti menertawan kebodohan yang ia lakukan.
Aku tahu bagaimana hubungan ia dan Ibunya sejak dahulu, tidak bisa dibilang harmonis.
Lalu seperti biasa yang kulakukam adalah menepuk-nepuk punggung tangannya lalu menyodorkan satu gelas es krim. Ia tidak akan menangis lebih lanjut, aku tahu ia kuat.
Dalam suatu proses yang dinamakan perjalanan hdupku. Hari ini, aku menyadari satu hal. Bahwa suatu perjalanan, perjalanan apapun pasti akan selalu ada rasa rindu yang menuntut untuk pulang. Pulang ketempat paling nyaman, Ibu. 

FF ini ditulis oleh Fitria

Tidak ada komentar:

Posting Komentar