... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ...

Kamis, 29 Agustus 2013

[FF] Takkan Lari, Cita-Sita di Kejar

“Aku gak bisa!” pekikku setelah mendengar tawaran Inul tersebut.
“Jadi kamu bisanya apa?” Inul membalikkan badannya. Kini kami berhadap-hadapan dan aku merasa jijik melihat gunungan lemak yang menonjol terjiplak dibalik kaos tipisnya itu.
“aku bisanya  jadi istri yang baik buat suami aku, haahaha” aku menjawab sekenanya sambil pergi menghindari Inul, si Gadis sok seksi.
“WHAT?” Inul mengekoriku tetap dengan gerakan gunungan lemak fleksibelnya. “Berhenti dong, Sita mau kemana? Aku cuma minta kamu ngelakuin hal sepele aja kok, gak lebih! Please.. AKU BUTUH BANGET BANTUAN ENTE!”
Aku masih menghiraukannya, tetap berjalan mantap keluar kamar kost tak tahu arah, yang aku tahu, suara Inul akan jadi cempreng jika dia berteriak.
Inul, teman sebangkuku di masa sekolah dasar datang ke kost, mengacaukan semua rencana liburan yang telah ku susun dari sebulan yang lalu. “Ente kemana besok? Masih nganggur kan Sit? Aku ada kerjaan nih, besok aku ke kost ya!” begitu pesan singkat yang ku terima dari Inul semalam yang tidak ku balas dan Gadis sok seksi itu datang sepagi ini? Jam TUJUH PAGI!
Akhirnya langkahku terhenti di ujung gang kostan, terlihat sekilas Inul tersenyum dan berjalan cepat menyusulku, masih tetap dengan gunungan lemak yang fleksibel.
“Sit..” Inul berhenti sebentar, membenarkan kaos ketatnya “Aku  gak minta kamu macam-macam kok, kamu ikut casting di tempat aku kerja. Ini kan cita-cita kamu dari SD! Kamu gak ingat perjalanan kamu buat ngedapetin cita-cita kamu dari dulu gimana? Mau dibantuin kok gak mau! Ente masih mau jadi artis kan?”

“Iya masih sih!aku ingat semuanya. Tapi yang ini aku  gak bisa, Nul” aku berbicara setenang mungkin namun tidak ada jawaban dari Inul.
“Sit, aku lapar. Bisa gak sih kita cari lontong untuk sarapan? Aku traktir deh, biar enak juga ngomongnya. Kostan ente aman kan? Aku lupa tutup pintu. Hahaha” gunungan lemak itu naik-turun.
“Kostan aku aman kok, tapi percuma juga situ bayarin sarapan, percuma Nul, aku lagi hiatus sarapan.”
“Ish, kok kamu gitu sih sekarang Sit, lupa dulu kita sebangku?”
“Ya nggaklah, wong kamu teman sebangku aku yang paling subur”
“Hahaha.. dan sekarang makin subur” 
“Perut kamu itu ada tombol on-off nya gak sih Nul? Atau otomatis ya? Tuh perut kagak berhenti berguncang”
“Ih ngomongnya kok gitu sih.” Inul mulai manyun “Oke, bek tu de phoin, jadi aku cuma minta kamu ikutan casting iklan sabun di kantor aku siang ini, gak susah kok iklannya. Ntar Sita pakek handuk gitu, terus ente buka deh tuh handuk sampek pundak Sitakelihatan terus Sita bilang “Just a little lux” . Tau kan brand sabun terkenal itu? Sita kan cantik sih, kulitnya mulus! Aku yakin, Sita pasti diterima!”
Aku mulai gerah dengan tawaran Inul “Aku gak bisa Nul, GAK BISA!” suaraku melengking dan ternyata tidak kalah cempreng dengan teriakan Inul sebelumnya.
“IYAA, TAPI KENAAAPAAA???”
“Nih liat! “ aku membuka sedikit kerah baju tidur ku bagian kanan”
“Aih makjang! aku lupa Ndun, hahahha, itu tompel kagak ilang juga ya sampe sekarang? hahahahaa” Inul tertawa lepas tetap dengan guncangan perut fleksibelnya.

FF ini ditulis oleh Fathia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar