... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ...

Kamis, 29 Agustus 2013

[Surat Pendidikan] "Jangan jadi siswa yang suka nyonto"

Kepada:
Master Fisikaku tercinta

Halo Master.
Masih ingat saya? Ah, pasti Master lupa. Coba saya ingatkan, “saya adalah salah satu siswa yang tidak pernah bosan berdiri ketika tidak bisa menjawab setiap pertanyaan dari teori-teori Fisika yang Anda ajarkan, saya adalah salah satu siswa yang tidak pernah mendapat nilai bagus setiap ulangan dan selalu remedial”. Ya, siapapun yang ada di memory Anda saat ini, saya yakin salah satunya adalah saya.

Master Fisikaku tercinta.
Tahu tidak? Master adalah “guru paling sadis” ketika Anda menjelaskan teori-teori fisika tentang hukum relativitas, vektor, arah medan magnet, elastisitas, dan …. Ah! Bahkan sayapun tidak ingat.

Tetapi, satu hal yang tidak pernah saya lupakan dari Anda, Sang Master Fisika. Kalimat ini, “Jangan jadi siswa yang suka nyonto.”

Setelah sekian lama saya tidak mendengar kalimat itu dari Anda, saya begitu merindukannya. Siapa sangka “mantra” ajaib itu bisa sangat memengaruhi saya. Bukan sekadar kata-kata dari seorang guru Fisika yang menginginkan adanya perubahan dari siswanya. Tetapi lebih dari sekadar itu.


Master Fisikaku tercinta.
Saya tidak pernah bosan ketika mendengar kelakarmu tentang janji-janji masa depan yang tak begitu terang, jika sewaktu sekolah hanya menjadi siswa yang suka nyonto’ dan saya juga tidak pernah bosan mendengar semua cerita-cerita perjuanganmu dahulu agar bisa menjadi sosokmu saat ini. Jika diizinkan, akan saya ingatkan kembali cerita-cerita itu.

“Saya dulu, waktu sekolah tidak pernah dapat nilai jelek. Karena saya asalnya dari kampung, listrik itu belum nyampe di kampung saya. Saya masih pakai lampu tembok, jadi setiap pagi hidung sudah hitam-hitam dibuatnya. Sekarang, disetiap rumah pasti sudah ada listrik, sudah ada komputer, lampu juga menyala siang-malam. Tapi, anak-anak sekarang kalau dikasih PR sama gurunya, nggak pernah dikerjain di rumah. Alasannya ya macem-macem. Besoknya datang ke sekolah lebih pagi dan nyonto’ sama temannya.”

Setiap minggu, Anda selalu mengulang-ulang cerita itu, dan selalu disambut riuh tawa dari teman-teman. Kami tak pernah bosan. Ada lagi satu cerita Anda yang membuatku sangat terkesan, dan bahkan pernah saya praktikkan beberapa kali. Apakah berhasil? Tentu saja Master. Hahaha.

“Dulu, setiap ada ulangan. Saya bilang sama teman-teman tidak perlu belajar, lalu saya ajak mereka jalan-jalan, main kemana saja. Setelah pulang jalan-jalan, mereka pasti capek dan langsung tidur. Tapi saya tidak, saya masih tetap terjaga sampai larut malam, belajar sampai pagi. Nah, saat ujian kok saya nggak ngantuk? Ya iyalah, gimana mau ngantuk wong soalnya susah ya saya mati-matian ngerjakannya.”

Sekali lagi, cerita yang sama setiap minggunya dan selalu disambut riuh tawa teman-teman. Kami tak pernah bosan.

Master Fisikaku tercinta.
Anda bukan hanya Sang Master Fisika yang luar biasa. Tetapi, Anda juga seorang pendidik yang luar biasa. Saya belum pernah menemukan sosok pendidik yang bukan hanya mengajarkan teori-teori yang membosankan itu, tapi juga mengajarkan bagaimana bisa menjadi siswa yang luar biasa dengan tips and trick mu yang nyeleneh tapi mujarab.

Master Fisikaku tercinta.
Apakah Anda tahu? Tak banyak yang bisa saya ingat dari teori-teori membosankan yang pernah diajarkan di sekolah. Tetapi, saya selalu mengingat dan mempraktikkan setiap detail teori-teori kehidupan yang pernah Anda ajarkan. Ya, Anda pasti mengerti bahwa pendidikan bukan hanya mengajarkan apa itu majas, bagaimana cara mengerjakan matriks dan integral, seperti apa itu teori E=MC2, bagaimana penjelasan dari hukum genetika atau apapun itu. Tetapi,  pendidikan juga dimaksudkan untuk mengubah perilaku seseorang menuju kedewasaan.

Mater Fisikaku tercinta, teruslah berjuang untuk mendidik anak-anakmu agar tidak menjadi generasi “yang suka nyonto” tetapi mampu mencetak generasi yang luar biasa ilmu dan attitude-nya agar mereka bisa menjadi Sang Master sepertimu, Master masa depan yang bebas nyonto’.


Tertanda,
Calon master masa depan bebas nyonto'


Surat Pendidikan ini ditulis oleh Vita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar