... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ... Selamat datang di blog GenkBooks, Selamat menikmati karya-karya kami ...

Kamis, 29 Agustus 2013

[Surat Pendidikan] Surat untuk Bapak yang Berpendidikan Tinggi

Medan, 27 Mei 2013
Yang terhormat  ‘Pejabat’
di tempat.

           Perkenalkan, saya seorang mahasiswi dari kota yang katanya banyak premannya. Surat ini saya tujukan kepada ‘pejabat’ yang keparat. Maaf jika kata-kata saya terlalu frontal. Buat siapa saja yang berpangkat kotor tepatnya. Izinkan sekali lagi saya ucapkan biar jelas. Surat ini saya tujukan kepada-pejabat-yang-berpangkat-kotor.

              Perkenankan saya ingin menyampaikan isi hati, keluarga saya sederhana, tapi mulutnya pada berbisa. Papa saya suka menonton Anda-pejabat-yang-berpangkat-kotor. Siapapun Anda-pejabat  yang sering muncul di media TV dibandingkan berkontribusi di daerah rakyat kecil. Yang sering berkacak pinggang dengan perut buncit bahkan mungkin Anda tidak bisa melihat jempol kaki anda sendiri. Jujur saja, saya tidak menyukai tontonan Papa saya tersebut. Saya tidak ingin munafik, sayangnya saya juga sering duduk manis ikutan nonton acara tv yang ada Andanya. Apakah kita sejenis Pak ‘Pejabat’?


              Persilahkan saya untuk bertanya, Apakah Anda berpendidikan? Katanya sekolah wajib harus 9 tahun. Katanya anak bangsa yang cerdas itu wajib bersekolah. Negeri yang maju ada di tangan anak bangsa yang menjunjung tinggi pendidikan. Tapi di luar sana,di negeri seberang sana,  malah anak yang putus sekolah yang cerdas pak, anak yang putus sekolah yang berprestasi, berinovasi, berkreasi dan tidak korupsi.

                Saya takut Pak,  saya takut bersekolah tinggi. Bagaimana jika Anda turun dari jabatan Anda sekarang, dan digantikan dengan Papa  saya yang belum berperut buncit? Papa saya hanya tamatan Sekolah Dasar loh Pak.



-rakyat kecil-

Surat Pendidikan ini ditulis oleh Fathia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar