Kepada Para Sarjana Muda
Hai para pemuda
yang sedang berbahagia, masihkah euphoria kelulusan mengisi kesibukan hari-harimu? Apakah sudah terpikir olehmu, apa yang akan kau kerjakan setelah
hari
kelulusanmu? Hari dimana justru kehidupanmu yang sebenarnya baru
dimulai. Saat kau sudah dianggap lebih dewasa oleh orang lain, saat kau
sudah dirasa mampu menjalankan tanggungjawab yang lebih berat, saat kau
akan memulai hidup sebagai seorang manusia yang bukan lagi siswa atau
mahasiswa.
Hai para sarjana muda,
Sudah kau
rasakan berbagai macam fasilitas selama kau menuntut ilmu dari sejak
Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi, sudahkah kau syukuri itu? atau
bahkan semua itu kau sia-siakan? Ingatkah kau dengan segala perjuanganmu
untuk dapat masuk ke dalam institusi yang kau harapkan? Menganggap
tujuan itu yang paling bagus atau bahkan karena paling mewah. Hingga
tiba saat kau sudah masuk, nyatanya kau malah tak puas dengan semua yang
telah disiapkan dan diberikan untukmu belajar. Seringkali mengeluh dan
melihat tempat lain yang kiranya nampak lebih indah daripada tempatmu
menuntut ilmu sekarang. Lalu kapan kamu bersyukur untuk hasil kerja
kerasmu selama ini?
Lihatlah setiap tahunnya tempatmu menuntut
ilmu bahkan selalu menaikkan bayaran untuk bisa masuk dan belajar
bersamamu, mungkin diantara mereka ada yang tak seberuntung dirimu yang
bisa mudah membayar setiap semesternya. Salah siapakah itu? Pernahkah
kau berpikir kalau saja kau rawat segala fasilitas itu dan pergunakan
dengan baik layaknya barang itu milikmu sendiri maka institusimu tak
perlu mengadakan barang yang sama hanya untuk mengganti barang yang
mungkin kau sia-siakan.
Hai para sarjana muda,
Yakinkah
kau gelar yang kau dapat bisa membawamu ke kehidupan yang lebih baik?
Bukankah sudah kau lihat, angka pengangguran saja tak kunjung turun.
Lalu bagaimana kau akan menapaki hidup barumu ini? Lihat kembali dirimu
selama kau menuntut ilmu, nyatanya perjuangan dan perjalanan selama itu
yang akan banyak membantu untuk menapaki hidup barumu. Jangan pernah
sombong dengan apa yang kau raih, karena hidupmu yang lalu bukan untuk
kau sombongkan tapi untuk kau jadikan pembelajaran.
Hai para sarjana muda,
Sudahkah
kau berterimakasih kepada para pendidikmu selama ini? Ketika jumlah
pengajar yang tidak seimbang dengan jumlah yang harus diberi pelajaran,
bukankah itu artinya pengajar kita harus bekerja dua kali lebih keras
dari normalnya? Lalu apa yang kita berikan kepadanya? Obrolan bersama
teman tentang kekurangan pengajar atau telah kau berikan senyum manismu
sebagai tanda terimakasih setiap harinya kepada beliau? Ketika mereka
menjadi pengganti orangtua kita selama kita belajar, apakah sudah kau
sayangi mereka selayaknya orangtua kita sendiri? Sudahkah doa kau
panjatkan untuk mereka yang telah rela memberikan ilmunya kepada kita.
Mungkin suatu saat nanti kau yang akan menggantikan posisinya, sudahkah
kau siap dengan itu?
Hai para sarjana muda,
Sudah
siapkah dirimu menatap hari baru? Setelah melihat betapa banyak
kekurangan dan kelebihan yang telah kau dapatkan selama ini? Siapkah kau
meneruskan tongkat estafet pendidikan bagi generasi berikutnya?
Mulailah
hidup barumu dengan doa dan niat yang tulus. Bakti sudah dinanti untuk
negeri, kerja kerasmu dan pengabdianmu sudah ditunggu oleh semuanya.
Selamat menapaki jalan hidupmu, hai para sarjana muda..
*ditengah introspeksi diri dan pembelajaran..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar